SK Pedoman Rekrutmen tendik
Bambang, Dwi Hartono
SIMULASI PROGRAM OTOMASI INDUSTRI PRODUKSI MINUMAN KEMASAN DENGAN PLC SIEMENS S7-1200 1215DC/DC/RLY
Purnama, Reza
Perkembangan dunia industri terus berlangsung hingga saat ini seiring dengan perkembangan teknologi dan bertambahnya kebutuhan manusia. Pada awalnya, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu proses produksi masih berbasis relay logic. Namun, sistem berbasis relay logic kurang efektif dalam penggunaannya karena tidak fleksibel terhadap perubahan sistem. Sistem berbasis relay logic juga membutuhkan ruang yang besar dan biaya pemeliharaan yang mahal. Kekurangan-kekurangan tersebut akhirnya membuat lahirnya inovasi untuk menggantikan sistem berbasis relay logic. Programmable Logic Control (PLC) merupakan perangkat kontrol yang dapat diprogram untuk mengendalikan proses dan berbagai operasi mesin. Dalam sektor industri, PLC dapat dimanfaatkan untuk proses otomasi, yaitu penggunaan teknologi yang bekerja secara otomatis untuk mengoperasikan mesin-mesin yang membutuhkan tingkat presisi atau keakuratan yang tinggi. PLC juga memungkin an industri untuk menciptakan sebuah sistem terpusat dalam semua kegiatan, mulai dari proses produksi, pengamatan data, hingga pengolahan data. Sistem terpusat tersebut akan memudahkan dalam proses perawatan dan perbaikan dikemudian hari.(Bolton, 2009) Salah satu brand PLC yang banyak digunakan pada dunia industri adalah Siemens. Siemens memiliki berbagai macam PLC, seperti S7-300 dan S7-400 untuk jenis modular PLC, serta S7-1200 untuk jenis mikro PLC (compact). Pada kegiatan kerja praktik ini digunakan PLC Siemens S7-1200 yang telah terintegrasi dengan power supply, konektor input / output dan konektor PROFINET sehingga menghasilkan modul kontroller yang powerfull. Model CPU yang digunakan yaitu CPU 1215C dengan 2 konektor PROFINET, 14 digital input pin, 10 digital output pin, dan 2 analog input/output pin. CPU 1215C memiliki kapasitas work memory sebesar 100kB, load memory sebesar 4MB, serta kecepatan eksekusi untuk setiap perintah sekitar 0,8 sampai 2,3 mikrosekon. (S. H. Configuration, 2018)
Penggunaan Recloser untuk Pengamanan Listrik
Ramadhanti, Destika
Listrik merupakan kebutuhan pokok sebagian besar orang di Indonesia, dalam hal ini PT PLN(persero) badan usaha negara untuk melayani kebutuhan listrik di negara ini. PLN mempunyai tiga tahapan siklus untuk memenuhi kebutuhan listrik yaitu sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Pelayanan prima kepada konsumen merupakan peran yang sangat penting pada sistem distribusi. Sistem distribusi di lapangan banyak terjadi berbagai macam gangguan, seperti hubung singkat yang mengakibatkan pemadaman aliran listrik dan dapat merusak peralatan di jaringan. Sekarang ini energi listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat secara
umum yang harus terpenuhi. Untuk menjamin terkirimnya energi listrik dari sumber energi listrik ke pelanggan
perlu adanya sistem distribusi yang minim adanya gangguan dan akibat dari gangguan tersebut. Salah satu jenis gangguan adalah gangguan hubung singkat yang terdiri dari hubung singkat tiga fasa, hubung singkat antar fasa dan hubung singkat fasa dan tanah. Dikutip dari William D.
Pada dasarnya gangguan ialah setiap keadaan sistem yang tidak normal, sehingga pada umumnya terdiri dari hubung singkat juga rangkaian terbuka. Untuk mengisolasi gangguan tersebut salah satunya digunakan recloser.Dengan melihat perkembangan teknologi di dunia, segala pekerjaan dilakukan dengancepat, tepat, dan sesuai dengan target. Ini merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh manusia itu sendiri.
KOMPONEN DAN KONFIGURASI SCADA PLN
Fernanda, Sabita
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran bagi mahasiswa, yang memadukan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dengan di industri atau dunia kerja agar mahasiswa dapat mengenal kondisi lapangan pekerjaan yang sebenarnya dan mengetahui standar kompetensi pada profesi kejuruan tertentu. Sebagai realisasi dari harapan tersebut, maka Universitas Muhammadiyah Prof. DR HAMKA menerapkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu mata kuliah yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa/i semester VI pada Program Studi S1 Teknik Elektro. Dasar pelaksanaan kerja pratik tersebut tercantum dalam UU No. 2 tahun 1989 mengenai sistem Pendidikan Nasional, khususnya yang menyangkut universitas dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan. Pada saat ini, kehidupan kita hampir tidak bisa terlepas dari yang namanya listrik. Mulai dari skala rumahan, gedung perkantoran, pemerintahan, serta industri pun sangat membutuhkan listrik. Listrik sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, selain sebagai sarana penerangan juga mendorong untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, dan mendorong kegiatan perekonomian Negara. Dengan sangat dibutuhkannya listrik bagi kehidupan, maka masyarakat menginginkan listrik agar selalu dapat tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat dengan kualitas yang baik, aman saat digunakan, dan mempunyai nilai ekonomis, serta andal. Oleh karena itu, untuk memenuhi keinginan masyarakat tersebut, diperlukan sebuah sistem pengaturan persediaan dan penyaluran listrik yang tepat.
Cara Kerja Pemancar Televisi Analog Channel 39 di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Satuan Transmisi Joglo, Jakarta Barat
Saputra, Eko Ardi
Pemancar televisi merupakan salah satu bagian penting yang ada di stasiun televisi. Karena pemancar televisi bertugas untuk memancarkan sinyal informasi berupa sinyal audio dan video yang dimodulasikan dan ditransmisikan kepada pesawat penerima. Selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan di satuan transmisi Joglo. Saya diberitahu bahwa disatuan transmisi Joglo terdapat tiga pemancar dengan sistem, channel, dan peruntukan yang berbeda. Tiga Pemancar tersebut yaitu pemancar analog channel 31 dengan merk Rohde
Schwarz untuk menyiarkan konten produksi LPP TVRI Stasiun DKI Jakarta dan Banten, pemancar analog channel 39 dengan merk Electrosys untuk menyiarkan konten produksi LPP TVRI Nasional, dan pemancar digital channel 42 dengan merk Rohde Schwarz untuk menyiarkan beberapa konten dari LPP TVRI dan beberapa mitra. Pemancar – pemancar ini memiliki dua bagian utama yaitu Exciter dan Power Amplifier. Exciter merupakan alat yang mengolah input sinyal video dan sinyal audio sebagai sinyal informasi untuk dimodulasikan pada frekuensi radio (VHF dan UHF band) sesuai standar CCIR (Comite Consultatif International Pour La Radio) untuk nantinya ditransmisikan ke pesawat televisi penerima. Power Amplifier merupakan alat penguat elektronik yang memperkuat sinyal. Dari penjelasan diatas, saya sangat tertarik dengan alat exciter pada channel analog 39 Electrosys dikarenakan alat ini adalah inti dimana sinyal video dan audio akan diproses sebelum di transmisikan ke pesawat penerima.
Standar Operasional Prosedur Tata Pamong dan Penjaminan Mutu UHAMKA
Bambang, Dwi Hartono