Categories
Repository

TECHNOLOGICAL PROGRESS AND POVERTY REDUCTION IN INDONESIA

 

TECHNOLOGICAL PROGRESS AND POVERTY REDUCTION IN INDONESIA

Muchdie, Muchdie

This paper examined the impact of technological progress on poverty reduction, with
unemployment rate and economic growth as moderating variables, in Indonesia during the period
of 2004-2013. It was coincided with two perods of Yudhoyono administration.Technological
progress was measured by total factor productivity (TFP) growth, unemployment was
measuredby open unemployment rate, economic growth was measured by the growth of Gross
Domestic Product based on the year of 2000 constant price, and poverty reduction was measured
by the percentage of poor people. Impact analysis was conducted using SEM-Path Analysis
techniques. Most data were directly gathered from the National Statistics Agency, except data on
TFP growth. The results showed that first, technological progress,directly, had a not significant
positive impact on poverty reduction (Path-1). Second, technological progress, indirectly, had a
positive significant impact on poverty reduction (Path-2). Third, technological progress,
indirectly, had a positive significant impact on poverty reduction (Path-3). Fourth, technological
progress, indirectly, had positive significant impact on poverty reduction (Path-4). Technological
progress was important factor for poverty reduction but it was not sufficient conditions.

This paper examined the impact of technological progress on poverty reduction, with
unemployment rate and economic growth as moderating variables, in Indonesia during the period
of 2004-2013. It was coincided with two perods of Yudhoyono administration.Technological
progress was measured by total factor productivity (TFP) growth, unemployment was
measuredby open unemployment rate, economic growth was measured by the growth of Gross
Domestic Product based on the year of 2000 constant price, and poverty reduction was measured
by the percentage of poor people. Impact analysis was conducted using SEM-Path Analysis
techniques. Most data were directly gathered from the National Statistics Agency, except data on
TFP growth. The results showed that first, technological progress,directly, had a not significant
positive impact on poverty reduction (Path-1). Second, technological progress, indirectly, had a
positive significant impact on poverty reduction (Path-2). Third, technological progress,
indirectly, had a positive significant impact on poverty reduction (Path-3). Fourth, technological
progress, indirectly, had positive significant impact on poverty reduction (Path-4). Technological
progress was important factor for poverty reduction but it was not sufficient conditions.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

 

UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

Muchdie, Muchdie

Keheranan banyak orang sempat muncul ketika diberitakan oleh berbagai surat kabar bahwa sampai saat ini tercatat sekitar 12.000 unit rumah Perum Perumnas yang sulit dipasarkan. Masalahnya, di satu pihak banyak peminat rumah Perumnas sedang menunggu antrean, sementara di lain pihak banyak rumah siap huni tidak laku. Ternyata banyak hal yang telah menjadi penyebabnya. Salah satu diantaranya, yang merupakan factor paling penting adalah harga jual yang dinilai terlalu tinggi. Begitu juga dengan uang mukanya.

Keheranan banyak orang sempat muncul ketika diberitakan oleh berbagai surat kabar bahwa sampai saat ini tercatat sekitar 12.000 unit rumah Perum Perumnas yang sulit dipasarkan. Masalahnya, di satu pihak banyak peminat rumah Perumnas sedang menunggu antrean, sementara di lain pihak banyak rumah siap huni tidak laku. Ternyata banyak hal yang telah menjadi penyebabnya. Salah satu diantaranya, yang merupakan factor paling penting adalah harga jual yang dinilai terlalu tinggi. Begitu juga dengan uang mukanya.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

HAPPINESS AND ISLAMICITY

 

HAPPINESS AND ISLAMICITY

Muchdie, Muchdie

This paper analysis relation andimpacts of Islamicity on happiness, with human development and global competitiveness as moderating variables.Cross-nations data on Islamicity, human development, global competitiveness and happiness were collected from 123 countries and employed in a path analysis model. The result showed that there were positive and very strong correlations between Islamicity and happiness (r14= 0.81), between global competitiveness and happiness (r34= 0.76), and between human development and happiness (r24= 0.82). Path coefficients indicated that direct impact of Islamicity on happiness was positive and significant (P41= 0.36), direct impact of global competitiveness on happiness was positive and significant (P43= 0.06), direct impact of human development on happiness was positive and significant (P42= 0.46). Indirectly, the impact of Islamicity on happiness, through global competitiveness was positive, but statistically not significant (P43-P31= 0.04), the impact of Islamicity on happiness through global competitiveness and human development was positive, but statistically not significant (P43-P32-P21= 0.01) and the impact of Islamicity on happiness through human development was positive and significant (P42-P21=0.39). Implication of this finding was that applying Islamic teaching and implementing the practice of human development would be very important to make people happy and to maintain happiness.

This paper analysis relation andimpacts of Islamicity on happiness, with human development and global competitiveness as moderating variables.Cross-nations data on Islamicity, human development, global competitiveness and happiness were collected from 123 countries and employed in a path analysis model. The result showed that there were positive and very strong correlations between Islamicity and happiness (r14= 0.81), between global competitiveness and happiness (r34= 0.76), and between human development and happiness (r24= 0.82). Path coefficients indicated that direct impact of Islamicity on happiness was positive and significant (P41= 0.36), direct impact of global competitiveness on happiness was positive and significant (P43= 0.06), direct impact of human development on happiness was positive and significant (P42= 0.46). Indirectly, the impact of Islamicity on happiness, through global competitiveness was positive, but statistically not significant (P43-P31= 0.04), the impact of Islamicity on happiness through global competitiveness and human development was positive, but statistically not significant (P43-P32-P21= 0.01) and the impact of Islamicity on happiness through human development was positive and significant (P42-P21=0.39). Implication of this finding was that applying Islamic teaching and implementing the practice of human development would be very important to make people happy and to maintain happiness.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

DAMPAK KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH KTI TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL: KAJIAN INPUT-OUTPUT ANTARDAERAH

 

DAMPAK KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH KTI TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL: KAJIAN INPUT-OUTPUT ANTARDAERAH

Muchdie, Muchdie

Dikotomi Jawa – Luar Jawa yang sejak awal Orde Baru, bahkan sejak Indonesia merdeka, menjadi pokok bahasan yang sangat menarik, sekarang telah beralih ke dikotomi Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Hal ini tentu saja sangat relevan pada negara besar yang terdiri atas beribu pulau, berbagai suku bangsa dengan adat-istiadat dan tingkat perkembangan ekonomi dan teknologi yang sangat beragam. Hill (1994) menyatakan bahwa Indonesia merupakan satu negara yang paling “bhinneka’ di dunia. Jawa telah mendominasi perekonomian Indonesia sejak jaman kolonial. Keadaan ini dipertajam setelah Indonesia merdeka dan semasa pemerintahan Orde Baru (Hill, 1994). Terkonsentrasinya berbagai fasilitas sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Jawa (lebih khusus di Jakarta) menyebabkan kegiatan sosial-ekonomi dan politik terpusat di Jawa (Hill, 1994; 1996). Data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 60% output total dalam perekonomian Indonesia terkonsentrasi di Jawa, sekitar 20% di Sumatra, dan sisanya (sekitar 10%) di Kawasan Timur Indonesia (Muchdie, 1999).

Dikotomi Jawa – Luar Jawa yang sejak awal Orde Baru, bahkan sejak Indonesia merdeka, menjadi pokok bahasan yang sangat menarik, sekarang telah beralih ke dikotomi Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Hal ini tentu saja sangat relevan pada negara besar yang terdiri atas beribu pulau, berbagai suku bangsa dengan adat-istiadat dan tingkat perkembangan ekonomi dan teknologi yang sangat beragam. Hill (1994) menyatakan bahwa Indonesia merupakan satu negara yang paling “bhinneka’ di dunia. Jawa telah mendominasi perekonomian Indonesia sejak jaman kolonial. Keadaan ini dipertajam setelah Indonesia merdeka dan semasa pemerintahan Orde Baru (Hill, 1994). Terkonsentrasinya berbagai fasilitas sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Jawa (lebih khusus di Jakarta) menyebabkan kegiatan sosial-ekonomi dan politik terpusat di Jawa (Hill, 1994; 1996). Data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 60% output total dalam perekonomian Indonesia terkonsentrasi di Jawa, sekitar 20% di Sumatra, dan sisanya (sekitar 10%) di Kawasan Timur Indonesia (Muchdie, 1999).

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

PEREMAJAAN LINGKUNGAN KUMUH BUKAN SEKADAR MASALAH TEKNIS

 

PEREMAJAAN LINGKUNGAN KUMUH BUKAN SEKADAR MASALAH TEKNIS

Muchdie, Muchdie

Munculnya perkampungan kumuh di kota-kota besar Jakarta misalnya, sebenarnya berawal dari pesatnya pertumbuhan penduduk terutama akibat derasnya laju arus urbanisasi. Ini merupakan konsekuensi logis dari sangat timpangnya laju pertumbuhan ekonomi antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan.

Munculnya perkampungan kumuh di kota-kota besar Jakarta misalnya, sebenarnya berawal dari pesatnya pertumbuhan penduduk terutama akibat derasnya laju arus urbanisasi. Ini merupakan konsekuensi logis dari sangat timpangnya laju pertumbuhan ekonomi antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

DILEMA PEMBANGUNAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

 

DILEMA PEMBANGUNAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

Muchdie, Muchdie

Ketidakserasian pertumbuhan pembangunan antara kota besar dan kota kecil serta daerah pedesaan telah merupakan salah satu sebab tingginya tingkat urbanisasi. Untuk Jakarta, rata-rata tingkat pertambahan penduduk karena arus migrasi (1,7%) hampir mendekati angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk secara nasional yang 2,1% itu. Laju pertambahan penduduk yang pesat ini mau tidak mau berakibat pada peningkatan kebutuhan-kebutuhan penduduk, seperti pangan, sandang, perumahan dan fasilitas-fasilitas sosial lainnya.

Ketidakserasian pertumbuhan pembangunan antara kota besar dan kota kecil serta daerah pedesaan telah merupakan salah satu sebab tingginya tingkat urbanisasi. Untuk Jakarta, rata-rata tingkat pertambahan penduduk karena arus migrasi (1,7%) hampir mendekati angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk secara nasional yang 2,1% itu. Laju pertambahan penduduk yang pesat ini mau tidak mau berakibat pada peningkatan kebutuhan-kebutuhan penduduk, seperti pangan, sandang, perumahan dan fasilitas-fasilitas sosial lainnya.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

MASALAH JAKARTA BUKAN HANYA TANGGUNG JAWAB PEMDA DKI

 

MASALAH JAKARTA BUKAN HANYA TANGGUNG JAWAB PEMDA DKI

Muchdie, Muchdie

Hampir setiap tahun selalu muncul gagasan untuk menangkal arus membanjirnya masyarakat yang berbondong-bondong ke Jakarta. Kalau tahun lalu Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar jakarta di canangkan kembali sebagai kota tertutup bagi pendatang baru, seperti pernah dicanangkan pada tahun 1970-an. Setelah lebaran tahun ini, beberapa orang anggota DPRD DKI Jakarta, yaitu Wakil Ketua Komisi D.H.Abu Bakar, dan Sekretaris FPDI, Romulus Sihombing, mengusulkan agar segera dibentuk forum konsultasi antar Pemda seluruh Indonesia

Hampir setiap tahun selalu muncul gagasan untuk menangkal arus membanjirnya masyarakat yang berbondong-bondong ke Jakarta. Kalau tahun lalu Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar jakarta di canangkan kembali sebagai kota tertutup bagi pendatang baru, seperti pernah dicanangkan pada tahun 1970-an. Setelah lebaran tahun ini, beberapa orang anggota DPRD DKI Jakarta, yaitu Wakil Ketua Komisi D.H.Abu Bakar, dan Sekretaris FPDI, Romulus Sihombing, mengusulkan agar segera dibentuk forum konsultasi antar Pemda seluruh Indonesia

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

ALIH TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DI PEDESAAN

 

ALIH TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DI PEDESAAN

Muchdie, Muchdie

Tekad bulat pemerintah untuk menegmbangkan industri kecil di pedesaan merefleksikan adanya kesadaran bahwa proses industrialisasi yang terlalu berorientasi pada ” industri substitusi impor” tanpa memperhatikan pengembangan industri kecil mengakibatkan dualisme struktural dalam sektor industri. Industri besar padat modal dengan teknologi canggih dan ketergantungannya terhadap bahan baku impor berakibat pada ketidakmampuannya untuk memperluas kesempatan kerja.

Tekad bulat pemerintah untuk menegmbangkan industri kecil di pedesaan merefleksikan adanya kesadaran bahwa proses industrialisasi yang terlalu berorientasi pada ” industri substitusi impor” tanpa memperhatikan pengembangan industri kecil mengakibatkan dualisme struktural dalam sektor industri. Industri besar padat modal dengan teknologi canggih dan ketergantungannya terhadap bahan baku impor berakibat pada ketidakmampuannya untuk memperluas kesempatan kerja.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

UPAYA MENUNTASKAN MASALAH ASONGAN

 

UPAYA MENUNTASKAN MASALAH ASONGAN

Muchdie, Muchdie

Pedagang asongan yang muncul sebagai bagian dari sektor informal di kota-kota besar sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari gagalnya sektor industri modern menampung limpahan tenaga kerja yang terlempar dari sektor pertanian, yang dianggap tradisional itu. Bagi kaum migran yang tidak berhasil menembus sektor modern, kembali ke sektor pertanian hampir tidak mungkin. Jalan yang paling mudah adalah masuk ke sektor informal. Dengan sedikit modal dan keberanian melintas di tengah hiruk pikuknya arus lalu lintas, mereka boleh menyandang “profesi” sebagai pedagang asongan.

Pedagang asongan yang muncul sebagai bagian dari sektor informal di kota-kota besar sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari gagalnya sektor industri modern menampung limpahan tenaga kerja yang terlempar dari sektor pertanian, yang dianggap tradisional itu. Bagi kaum migran yang tidak berhasil menembus sektor modern, kembali ke sektor pertanian hampir tidak mungkin. Jalan yang paling mudah adalah masuk ke sektor informal. Dengan sedikit modal dan keberanian melintas di tengah hiruk pikuknya arus lalu lintas, mereka boleh menyandang “profesi” sebagai pedagang asongan.

Silahkan Unduh Disini!

Categories
Repository

LINGKUNGAN KUMUH, KEMACETAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN

 

LINGKUNGAN KUMUH, KEMACETAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN

Muchdie, Muchdie

Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPRD DKI Jakarta pada sidang paripurna, Rabu 15 Maret yang lalu, menyarankan agar Jakarta dicanangkan kembali sebagai kota tertutup bagi pendatang seperti pernah dicanangkan pada tahun 1970-an. Dengan kepadatan penduduk mencapai 10.500 jiwa/km2, arus urbanisasi ke Jakarta di khawatirkan akan menimbulkan daerah kumuh baru yang lebih lanjut dapat menimbulkan berbagai kerawanan sosial

Fraksi Karya Pembangunan (FKP) DPRD DKI Jakarta pada sidang paripurna, Rabu 15 Maret yang lalu, menyarankan agar Jakarta dicanangkan kembali sebagai kota tertutup bagi pendatang seperti pernah dicanangkan pada tahun 1970-an. Dengan kepadatan penduduk mencapai 10.500 jiwa/km2, arus urbanisasi ke Jakarta di khawatirkan akan menimbulkan daerah kumuh baru yang lebih lanjut dapat menimbulkan berbagai kerawanan sosial

Silahkan Unduh Disini!