Categories
Repository

Tablet Kunyah Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dengan Amilum Sukun Sebagai Pengikat

Tablet Kunyah Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dengan Amilum Sukun Sebagai Pengikat

Amilum sukun dapat digunakan sebagai pengikat pada tablet kunyah karena terdiri dari amilosa dan amilopektin karena dapat meningkatkan daya kohesifitas dan membentuk ikatan yang baik pada serbuk. Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) mampu membunuh pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sehingga dapat berfungsi untuk mencegah karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan amilum sukun terhadap karakteristik fisik tablet kunyah ekstrak daun jambu biji. Tablet kunyah ini dibuat dalam 4 formula yang masing – masing formula terdiri dari mucilago amilum sukun 10 %, 13%, 16% dan 19%. Amilum sukun sebagai pengikat didapat dari buah sukun yang hampir matang dan dihancurkan lalu direndam hingga terjadi pemisahan antara air rendaman dan amilum, selanjutnya amilum dikeringkan dan dibuat mucilago untuk ditambahkan ke dalam formula. Hasil karakteristik amilum, serbuk yang didapat benar adalah amilum sukun. Granul yang dihasilkan dievaluasi kemampuan mengalir dan distribusi ukuran partikel. Selanjutnya, granul dibuat menjadi tablet kunyah. Hasil evaluasi tablet kunyah menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi mucilago amilum sukun mampu meningkatkan kekerasan dan menurunkan keregasan dari tablet kunyah.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/803/1/87-Article%20Text-141-1-10-20190614.pdf

Categories
Repository

VARIATION CONCENTRATION OF CITRIC ACID AS ACID SOURCES ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF THE PERICARP MANGOSTEEN (Garcinia mangostana L) EXTRACT EFFERVESCENT TABLET

VARIATION CONCENTRATION OF CITRIC ACID AS ACID SOURCES ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF THE PERICARP MANGOSTEEN (Garcinia mangostana L) EXTRACT EFFERVESCENT TABLET

Citric acid is an acid source in effervescent tablet it reacts rapidly, can increase dissolving time. In this research, extract was made into effervescent tablet. The research aimed at knowing increased concentration of citric acid as acid source can improve the physical characteristic of effervescent tablet. Pericarp mangosteen dry extracts macerated by water, and powder made by spray dryer. Dry extract was made into 5 formulas effervescent tablet with the different concentrations of citric acid, 15%, 20%, 25%, 30% and 35% as acid sources. The tablets were evaluated included organoleptic evaluation, weight uniformity, size uniformity, hardness, friability, and dissolving times. The result of dissolving time are 10,50±0,57 minutes, 4,52±1,04 minutes, 3,32±0,13 minutes, 3,13±0,14 minutes and 3,42±0,14 minutes. By one way ANOVA test dissolving time data showed differences each other 95% in signifigancies. It can be concluded that increasing of citric acid gave effect on dissolving time, and the citric acid with concentration of 35% can reduce dissolving time of the pericarp mangosteen (Garcinia mangostana L.) dry extract effervescent tablets.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/805/1/3321-73-6229-1-10-20190321.pdf

Categories
Repository

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT “X” JAKARTA

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT “X” JAKARTA

Community Acquired Pneumonia (CAP) merupakan pneumonia yang berkembang pada pasien yang tidak ada kontak dengan fasilitas medis. Pengobatan CAP dapat diberikan antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik di RS “X” Jakarta dengan parameter tepat obat, dosis, dan lama pemberian berdasarkan standar acuan berupa Drug Information Handbook 2009, AHFS Drug Information 2011, Pharmacotherapy A Phatophysiologic Approach 2014, Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition 2015, John Hopkins Medicine 2015, Current Medical Diagnosis and Treatment 2016, Koda-Kimble 2013, dan PDPI 2014. Data penelitian menggunakan rekam medik pasien pneumonia rawat inap secara retrospektif dengan metode purposive random sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 96 sampel dihasilkan tepat dalam pemilihan jenis antibiotik sebesar 86,46%, tepat dosis 91,67%, dan tepat lama pemberian antibiotik 73,68%.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/806/1/1547-3534-2-PB.pdf

Categories
Repository

AKTIFITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL 95% DARI DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

AKTIFITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL 95% DARI DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) telah lama digunakan sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi dari ekstrak etanol daun kersen yang memiliki efek antiinflamasi melalui parameter penurunan volume eksudat, penurunan jumlah leukosit, monosit, neutrofil, dan limfosit eksudat pada tikus putih jantan udem yang diinduksi karagenin. Hewan percobaan dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok I (kontrol negatif diberi Na CMC 0,5%), kelompok II (kontrol positif diberi natrium diklofenak 10,278 mg/kgBB), kelompok III, IV, dan V diberi fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air masing-masing dengan dosis 5,15 mg/kgBB. Metode yang digunakan adalah metode kantung granuloma (granuloma pouch). Udem pada tikus diinduksi dengan menyuntikkan karagenin 2% secara subkutan. Suspensi fraksi diberikan secara oral, satu jam sebelum induksi udem. Volume eksudat, jumlah leukosit, monosit, neutrofil, dan limfosit eksudat diukur setelah 24 jam. Data yang didapat diuji secara statistik dengan one-way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dengan dosis 5,15 mg/kgBB tikus dapat menurunkan volume eksudat dan jumlah leukosit eksudat secara signifikan (p<0,05). Efek antiinflamasi fraksi ini juga sebanding dengan kontrol positif yaitu natrium diklofenak dengan dosis 10,278 mg/kgBB tikus.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/807/1/3888-12465-1-PB.pdf

Categories
Repository

HUBUNGAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DI RUMAH SAKIT “X” JAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DENGAN
KEJADIAN INFEKSI PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DI
RUMAH SAKIT “X” JAKARTA

Kortikosteroid merupakan terapi awal yang direkomendasikan pada pasien sindrom
nefrotik (SN). Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat meningkatkan risiko
infeksi. Selain itu, SN sendiri juga dapat menyebabkan infeksi. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran demografi, penggunaan kortikosteroid, kejadian infeksi
pada pasien SN dan untuk melihat hubungan penggunaan kortikosteroid dengan
kejadian infeksi. Metoda penelitian yang digunakan adalah case-control study dengan
pendekatan retrospektif. Sebanyak 81 pasien SN selama periode 2014-2016 di Rumah
Sakit X Jakarta memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menemukan pasien SN
terdiri dari 41 pria dan 40 wanita dengan usia 33,01±21,71 tahun. Gambaran
penggunaan kortikosteroid menunjukkan mayoritas pasien SN mendapatkan terapi
kortikosteroid yaitu 61 (75,31%) yang terdiri dari metilprednisolon (40,74%), prednison
(33,34%) dan deksametason (1,23%) dan sebanyak 20 (24,69%) pasien tanpa
kortikosteroid. Infeksi terjadi pada 39 pasien (48,15%) dengan jumlah kasus infeksi
tertinggi adalah infeksi saluran pernapasan akut (21 kasus) diikuti oleh infeksi saluran
kemih (7 kasus). Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara infeksi dan kortikosteroid (p = 0,401) dengan odds ratio [OR] 1,55 95% CI 0,56-
4,32. Dapat disimpulkan pasien SN yang menerima terapi kortikosteroid cenderung
lebih mudah untuk mengalami infeksi daripada pasien SN yang tidak menggunakan
terapi kortikosteroid.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/809/1/12664-31590-1-SM.pdf

Categories
Repository

ROSELLA FLOWER (Hibiscus sabdariffa L.) EXTRACT DRYING THROUGH MICROENCAPSULATION OF SPRAY DRYING METHOD WITH MALTODEXTRIN

ROSELLA FLOWER (Hibiscus sabdariffa L.) EXTRACT DRYING THROUGH
MICROENCAPSULATION OF SPRAY DRYING METHOD WITH MALTODEXTRIN

Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) have a lot of pharmacological activities which have
been widely reported both in vitro and in vivo and has been clinically tested. The
usage of the extract in powder form would be more practical and scalable as a raw
material and have advantages to facilitate its storage, distribution, standardization
of active substances and can improve its stability. The objective of this research is
to study the effect of maltodextrin addition for microcapsules formation related to
roselle flower calyx extract powder characterized by using spray drying method.
Research was carried out by made feed solution in ratio of 1: 1 (R1); 1: 2 (R2); and
1: 4 (R3) with a total solids content of 10%. Then, microencapsulated by spraydrying
method with 110-115C inlet and 99-104C outlet temperature, and flow rate
of 200 mL/hour. Microcapsules had characteristic morphological structures such
as spheric form. The average particle size decreased with the addition of
maltodextrin. The addition of maltodextrin can reduce the hygroscopicity of
extracts and increase solubility in water and moisture content. Spray drying
process in powder R2 give the encapsulation efficiency of 97.73% and product
recovery of 74.05%. All powder microcapsules have residual solvent <1%.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/790/1/234-73-7037-1-10-20190521.pdf

Categories
Repository

Anti-hyperuricemia Effect of Water Fraction Cinnamon (Cinnamomum burmannii (Ness & T. Ness) Blume) on White Male Rats

Anti-hyperuricemia Effect of Water Fraction Cinnamon
(Cinnamomum burmannii (Ness & T. Ness) Blume) on White Male
Rats

Hyperuricemia is a condition of increased concentration of uric acid in the blood. Cinnamon bark
(Cinnamomum burmannii (Ness & T. Ness) Blume) has been used empirically to decrease uric acid levels.
This research is to determine the effect of water fraction from cinnamon bark as anti-hyperuricemia. For
being in hyperuricemia condition, the rats were provided with high-purine food and potassium oxonate
50mg/200gBW as an uricase inhibitor. As many as 4,108 mg dose/200gBW of Allopurinol was used as a
comparison for positive control. The dose of cinnamon bark used was 104 mg/200g BW for the first group,
208 mg/200g BB for the second group and 416 mg/200gBW for the third group. The result shows that the
second group can lower uric acid level (58,87%) and has a similar result with the positive group (P>0.05). It
concludes that the water fraction of cinnamon bark has antihyperuricemia effect.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/810/1/MICH-PhD_2018_18.pdf

Categories
Repository

KOMBINASI TRIETANOLAMIN STEARAT DAN SETIL ALKOHOL DALAM STABILITAS FISIK KRIM M/A EKSTRAK Psidium guajava L.

KOMBINASI TRIETANOLAMIN STEARAT DAN SETIL
ALKOHOL DALAM STABILITAS FISIK KRIM M/A EKSTRAK
Psidium guajava L.

Jambu biji mengandung sumber antioksidan yang tinggi. Salah satunya adalah vitamin
C. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak mengandung 37,27% vitamin C. Penggunaan antioksidan
merupakan salah satu cara efektif dalam mencegah gejala yang berkaitan dengan penuaan yang
diinduksi cahaya pada kulit. Tipe krim M/A secara luas digunakan dalam produk kosmetik.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi stabilitas fisik krim M/A
ekstrak jambu biji (Psidium guajava L.) dengan variasi setil alkohol dan trietanolamin stearat.
Serbuk jambu diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Selanjutnya, krim M/A
dibuat dengan penambahan variasi setil alkohol 0,5%; 1%; dan 1,5% (F1, F2, dan F3). Evaluasi
formula yang dilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, tipe emulsi, reologi
dan pemisahan fase. Formulasi ekstrak dalam krim menghasilkan sediaan yang homogen dan
tidak memberikan variasi yang signifikan pada organoleptik dan pH. Hasil daya sebar ketiga
formula menunjukkan rentang diameter 50-70 mm. Reogram menunjukkan tipe aliran plastis
dengan tiksotropi. Berdasarkan metode sentrifugasi, ketiga formula menunjukkan adanya
pemisahan fase. Sedangkan, hasil freez thaw, ketiga formula tidak mengalami pemisahan fase.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/791/1/188-760-1-PB.pdf

Categories
Repository

Low-Intensity Exercise Improves Neuroplasticity and Spatial Memory on Young Adult of Male Wistar Rats

Low-Intensity Exercise Improves Neuroplasticity and
Spatial Memory on Young Adult of Male Wistar Rats

Kartinah NT, Faizah A, Ayu AD, Tahyatu B. Low-Intensity Exercise
Improves Neuroplasticity and Spatial Memory on Young Adult of
Male Wistar Rats. JEPonline 2018;21(5):19-28. The purpose of this
study was to examine the effect of low-intensity exercise on
neuroplasticity and memory performance in young Wistar adult rats.
Neuroplasticity was determined by altering the expression of
proteins such as synaptophysin, neuroligin-1, AMPAR, NMDAR, and
PSD-95 in the rat hippocampus. Six-month-old rats were randomly
divided into Sedentary (Sed) and Exercise (Ex) Groups. Exercise
rats had better spatial memory compared to sedentary rats. This
result was shown by a reduction in both the time travelled and the
total error in the Water-E Maze task (P<0.05). Immunohistochemistry
staining showed that exercise rats had higher optical density scores
of both pre- and postsynaptic proteins compared to sedentary rats
(P<0.05). In conclusion, the findings indicate that the low-intensity
exercise improves spatial learning and memory, as shown by
increased neuroplasticity and synaptic maturation in young Wistar
adult rats.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/811/1/JEPonlineOCTOBER2018_Kartinah.pdf

Categories
Repository

Pembelajaran Kontekstual dengan Saintifik Inkuiri untuk Meningkatkan Literasi dan Sikap Sains Siswa

Pembelajaran Kontekstual dengan Saintifik Inkuiri untuk
Meningkatkan Literasi dan Sikap Sains Siswa

Wati Sukmawati, Wati

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya mutu pendidikan Indonesia dalam hal literasi sains, sehingga perlu adanya pembelajaran yang dapat mengaitkan antara sains dengan fenomena kehidupan. Salah satu pembelajaran yang prospektif dan akan diteliti adalah pembelajaran kontekstual dengan saintifik inkuiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang literasi dan sikap sains siswa yang melaksanakan proses pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan Zat Aditif pada Makanan dengan pendekatan inkuri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment atau eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian yang digunakan adalah “Purposive Randomized Pretest-Posttest Control Group Design” dengan menentukan kelas kontrol secara acak per kelas. Subjek penelitian 30 orang siswa kelas VIII untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol di satu SMP di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan literasi dan sikap sains siswa, lembar observasi, pedoman wawancara, dan hasil mind mapp siswa setelah melakukan pembelajaran. Hasil pengumpulan data tes selanjutnya dihitung dan dianalisis berdasarkan nilai N-Gain (%). Sedangkan data non tes dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan pembelajaran dapat meningkatkan literasi sains siswa (62%) dan sikap sains siswa (56%) serta korelasi yang kuat antara sikap sains terhadap literasi sains (60%). Berdasarkan lembar observasi siswa mengikuti hampir seluruh kegiatan pembelajaran (88,23%) dan hasil wawancara yang menunjukkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran serta siswa memahami pembelajaran dengan baik dengan terlihat dari rata-rata hasil mind map siswa (65,9) yang diperoleh setelah pembelajaran.

Download Disini !

http://repository.uhamka.ac.id/792/1/%28222-227%29V8N10CT.pdf