Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pengaruh Berat Bucket Terhadap Putaran dan Torsi Pada Turbin Pelton

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan bucket turbin pelton  dengan variasi bucket turbin berbahan resin murni dan bucket berbahan resin campuran serbuk kuningan dengan perbandingan jumlah nosel 7 mm, 10,5 mm, dan 14 mm untuk mengetahui nilai optimum putaran turbin dan nilai optimum torsi  bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan. Perancangan diawali dengan membuat turbin pelton yang terdiri dari bucket, runner, dan poros. Parameter yang diukur dalam pengujian turbin pelton adalah debit aliran, tekanan air, putaran (rpm), dan torsi poros turbin. Hasil penelitian terhadap masing-masing bucket antara bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan pada debit 0,00031 m3/s menunjukkan bahwa turbin dengan bucket dengan bahan resin murni menghasilkan putaran terbesar 80 rpm. Sedangkan nilai torsi terbesar yaitu bucket resin campuran serbuk kuningan pada debit 0,00029 m3/s  menghasilkan torsi terbesar 0,59 N.m.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pengaruh Berat Bucket Terhadap Putaran dan Torsi Pada Turbin Pelton

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan bucket turbin pelton  dengan variasi bucket turbin berbahan resin murni dan bucket berbahan resin campuran serbuk kuningan dengan perbandingan jumlah nosel 7 mm, 10,5 mm, dan 14 mm untuk mengetahui nilai optimum putaran turbin dan nilai optimum torsi  bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan. Perancangan diawali dengan membuat turbin pelton yang terdiri dari bucket, runner, dan poros. Parameter yang diukur dalam pengujian turbin pelton adalah debit aliran, tekanan air, putaran (rpm), dan torsi poros turbin. Hasil penelitian terhadap masing-masing bucket antara bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan pada debit 0,00031 m3/s menunjukkan bahwa turbin dengan bucket dengan bahan resin murni menghasilkan putaran terbesar 80 rpm. Sedangkan nilai torsi terbesar yaitu bucket resin campuran serbuk kuningan pada debit 0,00029 m3/s  menghasilkan torsi terbesar 0,59 N.m.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pengaruh Berat Bucket Terhadap Putaran dan Torsi Pada Turbin Pelton

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan bucket turbin pelton  dengan variasi bucket turbin berbahan resin murni dan bucket berbahan resin campuran serbuk kuningan dengan perbandingan jumlah nosel 7 mm, 10,5 mm, dan 14 mm untuk mengetahui nilai optimum putaran turbin dan nilai optimum torsi  bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan. Perancangan diawali dengan membuat turbin pelton yang terdiri dari bucket, runner, dan poros. Parameter yang diukur dalam pengujian turbin pelton adalah debit aliran, tekanan air, putaran (rpm), dan torsi poros turbin. Hasil penelitian terhadap masing-masing bucket antara bucket resin murni dan bucket resin campuran kuningan pada debit 0,00031 m3/s menunjukkan bahwa turbin dengan bucket dengan bahan resin murni menghasilkan putaran terbesar 80 rpm. Sedangkan nilai torsi terbesar yaitu bucket resin campuran serbuk kuningan pada debit 0,00029 m3/s  menghasilkan torsi terbesar 0,59 N.m.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Mekanis Magnesium Melalui Uji Tarik

Abstract

Bone implant plates are only used temporarily during the healing process of a fractured bone. Once the healing process is complete, the implants need to be surgically removed. By using biodegradable material there will be no need for an implant removal surgery, because the implant plate will be degraded and destroyed naturally in the body. This biodegradable implant would need to bestrong enough to handle the body’s weight and movement to be able to replace the bone physiologic function until the fractured bone is completely healed. A possible biodegradable material that could be degraded and destroyed naturally in the body is magnesium. However, magnesium has its limitation, its ability to resist corrosive properties is faster than a fractured bone healing process. Therefore, the plastic deformation process is done by suppressing the platewith 1%, 2%, and 3% degradation. It will increase the magnesium’s ability to resist the dynamic force and improve its mechanical properties, so that the biodegradable implant plate can perform its function as a substitute for the fractured bone until the healing process is completed and degraded naturally only afterwards. The corrosive body fluid environment and recurring loads retained by the implant plate during the bone fixation process leads to fatigue of the implant plate.The crack rate testing of deformed magnesium alloys after immersion process in the physiological fluid DMEM can provide useful information on magnesium mechanical strength enhancement and subsequently whether it is feasible to be used as biodegradable bone implant plate.

Download: Fullpaper