Kajian Heuristik pada Novel Sejarah Pramoedya Ananta Toer
Gunawan, Rudy
Rifma Ghulam Dzaljad, Rifma
Sejarah perja-Ianan Ikatan dimulai dengan Deklarasi Kota Barat Solo, 5 Mei 1965 yang berisikan hasrat dan tekad untuk mewujudkan satu wadah pembinaan generasi muda Indonesia yang kemudian bernama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Walaupun masih di dalam usia muda, tapi kami sadari bah-wa segenap ide dan cita-cita yang didukung dan diembannya bukanlah baru sama sekali, melain-kan adalah ide dan cita yang dilahirkan, dikem-bangkan dan diperjuangkan oleh segenap pe-waris nusantara yang terdahulu, yang bertekad untuk mewujudkan satu bangsa Indonesia yang besar dengan satu kata masyarakat baru yang damai, adil, sejahtera dalam naungan ridha Ilahi. Kami mengemban ide dan cita-cita yang dikem-bangkan oleh KH. Ahmad Dahlan pendiri Per-syarikatan Muhammadiyah
MENGGAGAS MUHAMMADIYAH MASA DEPAN ; PERCIKAN PEMIKIRAN SOSIAL-BUDAYA
Nur Achmad, Achmad
Zaman sekarang tidak scperti dulu. Dahulu, orang-orang di sini berbeda dengan orang-orang di dataran rendah. Mereka tidak tertarik untuk mengenakan pakaian bagus gang menarik perhatian mereka sendiri, atau makan makanan tertentu seperti gang dapat anda lihat sekarang. Sekalipun ada orang gang berlebihan dan ada gang kekurangan, tetapi pakaian dan makanan mereka sama saja. Di musim panen semua orang bekerja bersama di sawah. Tidak ada orang gang malu mem-pungai tangan gang kasar atau kaki kotor. Sekarang lain, mereka gang kaga maunya memerintah dan menjaga agar tangan dan kakinga bersih dari lumpur. Mereka mengingat-ingat apa saja gang pernah mereka berikan pada orang lain dan apa saja gang mereka terima. Persis seperti orang-orang di dataran rendah. Segala sesuatu diperhitungkan dan dimiliki
Rifma Ghulam Dzaljad, Rifma
Membaca tulisan yang bernas, penuh visi, dan tersirat guratan aktivisme di dalamnya memang terkadang sedikit melelahkan. Melelahkan dalam arti kadang kita terlena dan berada dalam imajinasi yang bebas, penuh heroisme, dan segalanya menja-di mungkin. Itulah gambaran awal tulisan yang terekam dan kembali dimunculkan dalam sebuah buku Bunga Rampai “Nalar Kemanusiaan, Nalar Perubahan Sosial”.
Kumpulan tulisan Piet H. Khaidir ini mengungkap se-cara tajam nilai-nilai dasar dari akar tradisi Islam, seperti kejujuran, kerja keras, etos profesionalisme, moralitas, budaya silaturahim, serta pemaknaan kekinian dari momen hijrah dan Isra Mi’raj. Buku ini sarat dengan ide-ide segar ten tang pemahaman mengenai agama, kultur kebudayaan, kearifan bcrpolitik dan berdemokrasi, serta praksis sosial
PEMBERDAYAAN KAUM TERTINDAS: PERAN NEGARA DAN AGAMA
Rifma Ghulam Dzaljad, Rifma
This essay figures out the relationship between paradigms of poverty and community empowerment, examines some notions and practices of empowerment in Indonesia, and looks at how a sort of Islamic liberative theology might inspire future practices and movements in the country. In doing so, the author highlights the important role that the state has to play in employing pro-empowerment policies, the centrality of the community itself in due empowerment, and some examples of religion being a driving force behind empowerment activities.
JALAN BERLIKU MENUJU BAITULLAH: KARUT-MARUT PENYELENGGARAAN HAJI
DAN PENGELOLAAN KEUANGAN/DANA HAJI
Rifma Ghulam Dzaljad, Rifma
Haji merupakan rukun Islam kelima bagi setiap muslim yang istitha’ah. Haji semestinya menjadi ibadah paripurna yang sungguh-sungguh bagi para jamaah maupun bagi pemerintahselakupenyelenggaraibadahhaji.Namundalampraktiknyaditemukanberagam kelemahan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan/dana haji. Berbagai problem dan kelemahan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan pengelolaan keuangan/dana haji disebabkan tumpang tindihnya regulasi yang ada, kelemahan kelembagaan, dan kelemahan dalam pengelolaan keuangan haji. Ketiga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan memperbaiki regulasi penyelenggaraan ibadah haji dan pengelolaan keuangan/dana haji secara terintegrasi dan komprehensif, memisahkan kelembagaan, fungsi dan tanggung jawabnya, serta memperbaharui sistem pengelolaan keuangan/dana haji yang akuntabel, professional, dan berpihak pada kesejahteraan jemaah dan peningkatan perekonomian nasional.
JAWABAN AGAMA ISLAM ATAS PERSOALAN KEMANUSIAAN
Rifma Ghulam Dzaljad, Rifma
Islam adalah agama terakhir dan karena itu ia merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, maka agama-agama sebelumnya dihapuskan. Sebab dengan datangnya suatu aturan yang lengkap, maka tidaklah diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam merupakan pintu gerbang keselamatan dan kebahagian abadi untuk umat manusia di dunia agar masyarakat manusia meninggalkan masa-masa ketidakmatangan dan kekurangmampuan pemikiran mereka, mempersiapkan diri untuk mencapai kemanusiaan mereka yang penuh, dan menumbuhkan kesadaran untuk menerima ajaran-ajaran spiritual yang luhur, serta melaksanakannya dalam praktik. Islam menganugerahi umat manusia kenyataan spiritual yang sesuai dengan pemahaman manusia, nilai etika tertinggi yang memanusiakan manusia, dan perintah-perintah yang mencakup seluruh wilayah kehidupan Individual dan sosial manusia.
Islam merupakan agama yang universal dan abadi. Allah SWT menyebut Islam sebagai agama fithrah, agama yang cocok dengan watak bawaan manusia, dan menyeru kepada umat manusia untuk menjaga agar fithrah manusia tetap hidup
Suraya, Izza
Introduction. There were 72.4% infants with less than 2.500 grams Low Birth Weight (LBW) babies died
in their neonatal period in Indonesia. An understanding of all factors that influenced the neonatal death
is important. Therefore, this study was conducted to identify factors of LBW neonatal death between 1997
and 2007.
Methods. Based on 2002-2003 and 2007 Indonesia Demographic Health Survey, 1,232 LBW babies are
selected. The design of study was cohort prospectif with cox proportional hazard analysis to measure the
relationship between neonatal death and its determinants maternal, infant, health care, and mother’s
social demographic.
Resuls. After controlling all the variables, the result showed that neonatal death in LBW babies
deteriminants are immediate breastfeeding, birth weight, sex, the term of birth, complications during
pregnancy, delivery complications, birth attendance, type of delivery, place of delivery, wealth index, and
mother’s education. Variable that showed strongest risk association is complications during pregnancy
with HR = 4.12 (95 % CI : 0.64- 26,65; p value = 0.307). Meanwhile, the strongest of protective
association is middle class on wealth index variable.
Conclusions. The study concluded that birth weight influences the incidence of neonatal death.
Determinant that have the greatest effect on neonatal death is complications during pregnacy. Infants
who born from middle-class economic categories are the most protective factor to avoid neonatal deaths
among other wealth indexes.
Hadi Sunaryo, Hadi
Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% herba kucing-kucingan (Acalypha indica L.) memiliki efek imunomodulator melalui peningkatan aktivitas fagositosis pada mencit, baiksecara in vivo maupun in vitro Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas imunomodulator yang menggunakan 5 kelompok hewan percobaan. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor yang diberi makanan dan minuman standar, yaitu kelompok I (kontrol negatif) mencit diberi peroral suspensi Na. CMC 0,5% selama 7 hari berturut-turut kemudian diimunisasi dengan Toksoid Tetanus (TT), kelompok II (kontrol positif) mencit diberi peroral suspensi stimuno® 0,39 mg/20g BB selama 7 hari berturut-turut kemudian diimunisasi dengan TT, kelompok III, IV, V mencit diberi peroral ekstrak etanol 70% herba kucing-kucingan dengan dosis 3,1075 mg/20 g BB, 6,2149 mg/20 g BB dan 12,4298 mg/ 20 g BB selama 7 hari berturut-turut kemudian diimunisasi dengan TT. Pada hari ke 14 setelah diimunisasi, mencit diambil darahnya melalui jantung untuk dilakukan pengukuran titer antibodi antitetanus serum mencit menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Imunosorbent Assay). Pada pengukuran titer antibodi antitetanus dalam serum mencit diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna antara titer antibodi antitetanus pada serum darah mencit kontrol positif, dosis I, dosis II, dan dosis III dengan kontrol negatif (p < 0,05). Sedangkan antara kontrol positif, dosis I, dosis II, dan dosis III tidak terdapat perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% herba kucing-kucingan dengan dosis 3,1075 mg/20 g BB, 6,2149 mg/20 g BB dan 12,4298 mg/20 g BB dapat meningkatkan respon antibodi antitetanus pada serum mencit yang sebanding dengan stimuno® dosis 0,39 mg/20 g BB. Silahkan Unduh Disini!