Categories
Uncategorized

Analisa Tebal Bidang Tembus Gelombang Elektromagnetik USB WiFi LV-UW03

Abstract

Banyak alat elektronik pada zaman Industri 4.0 pada perangkat komunikasi memanfaatkan gelombang elektromagnet dapat terkoneksi dengan internet menggunakan media tanpa kabel atau sering disebut wireless fidelty (WiFi). Permasalahan yang terjadi antara pemancar sinyal WiFi (transmitter) dengan pengguna (receiver) terkoneksi dengan kekuatan sinyal berbeda – beda dikarenakan adanya penghalang pada suatu ruangan seperti kayu, kaca, dan coran/beton. Pengujian menggunakan USB WiFi LV-UW03 sebagai transmitter dan receiver dengan jarak 0cm pada bidang penghalang dengan variabel ketebal berbeda – beda, ketebalan kayu: 0,6cm, 1,2cm, dan 2cm, untuk kaca dengan ketebalan 0,3cm, 0,6cm, dan 1 cm, sedangkan untuk bidang cor/beton dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Bertujuan menganalisa agar mengetahui berapa hambatan yang dilalui oleh gelombang elektromagnet dengan massa jenis bidang yang berbeda. Setelah melakukan ujicoba dapat dihasilkan; untuk bidang penghalang kayu memiliki redaman -3,6dB, -4,2dB, dan -7,6dB; untuk bidang penghalang kaca memiliki redaman -6,5dB, -10dB, dan -12,1dB; sedangkan pada bidang penghalang coran/beton -9,2dB, -14,3dB dan -19,3dB. Kesimpulan pada bidang penghalang kaca dan coran adalah memiliki redaman yang besar sedangkan kayu tidak. Harapan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendirikan bangun ruang dengan fasilitas jaringan internet dan dapat dikembangkan oleh penelitian berikutnya yang berhubungan dengan gelombang elektromagnet.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisa Tebal Bidang Tembus Gelombang Elektromagnetik USB WiFi LV-UW03

Abstract

Banyak alat elektronik pada zaman Industri 4.0 pada perangkat komunikasi memanfaatkan gelombang elektromagnet dapat terkoneksi dengan internet menggunakan media tanpa kabel atau sering disebut wireless fidelty (WiFi). Permasalahan yang terjadi antara pemancar sinyal WiFi (transmitter) dengan pengguna (receiver) terkoneksi dengan kekuatan sinyal berbeda – beda dikarenakan adanya penghalang pada suatu ruangan seperti kayu, kaca, dan coran/beton. Pengujian menggunakan USB WiFi LV-UW03 sebagai transmitter dan receiver dengan jarak 0cm pada bidang penghalang dengan variabel ketebal berbeda – beda, ketebalan kayu: 0,6cm, 1,2cm, dan 2cm, untuk kaca dengan ketebalan 0,3cm, 0,6cm, dan 1 cm, sedangkan untuk bidang cor/beton dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Bertujuan menganalisa agar mengetahui berapa hambatan yang dilalui oleh gelombang elektromagnet dengan massa jenis bidang yang berbeda. Setelah melakukan ujicoba dapat dihasilkan; untuk bidang penghalang kayu memiliki redaman -3,6dB, -4,2dB, dan -7,6dB; untuk bidang penghalang kaca memiliki redaman -6,5dB, -10dB, dan -12,1dB; sedangkan pada bidang penghalang coran/beton -9,2dB, -14,3dB dan -19,3dB. Kesimpulan pada bidang penghalang kaca dan coran adalah memiliki redaman yang besar sedangkan kayu tidak. Harapan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendirikan bangun ruang dengan fasilitas jaringan internet dan dapat dikembangkan oleh penelitian berikutnya yang berhubungan dengan gelombang elektromagnet.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Sistem Monitoring Data pada Smart Agriculture System Menggunakan Wireless Multisensor Berbasis IoT

Abstract

The development of technology in the modernization era now allows us to do work more easily, quickly, efficiently and have high productivity. One example of this development is in agriculture. The concept of developing agriculture that is being developed at this time is the concept of intelligent agriculture, or more commonly known as smart farming or the Smart Agriculture System. This concept refers to the application of Information and Communication Technology (ICT) in agriculture. The main purpose of applying the technology is to increase yield productivity and ease in monitoring the plant growth process. Based on this, then in this study developed a data monitoring system that utilizes wireless multisensor network technology and internet connectivity in the concept of the Internet of Things (IoT). Through this system, it is expected to facilitate the process of monitoring and controlling the growth of plants that are turned into commodities.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Sistem Monitoring Data pada Smart Agriculture System Menggunakan Wireless Multisensor Berbasis IoT

Abstract

The development of technology in the modernization era now allows us to do work more easily, quickly, efficiently and have high productivity. One example of this development is in agriculture. The concept of developing agriculture that is being developed at this time is the concept of intelligent agriculture, or more commonly known as smart farming or the Smart Agriculture System. This concept refers to the application of Information and Communication Technology (ICT) in agriculture. The main purpose of applying the technology is to increase yield productivity and ease in monitoring the plant growth process. Based on this, then in this study developed a data monitoring system that utilizes wireless multisensor network technology and internet connectivity in the concept of the Internet of Things (IoT). Through this system, it is expected to facilitate the process of monitoring and controlling the growth of plants that are turned into commodities.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pelaksanaan Automatic dan Manual Racking memakai PLC CPM2A dan HMI Omron NB5Q

Abstract

Automatic and Manual Goods Storage System is a tool that functions to store goods in a rack that can be run automatically and manually. This tool can move objects into a storage rack using conveyors, push motors and elevators. The number of objects entering or exiting can be displayed on the HMI screen. This system uses 2 DC motors to move the outlet and inlet, 1 DC motor as a lifter to move up and down, 1 DC motor as a mobile trolly drive, 1 DC motor as a lifter to the left and right. This inlet system uses 3 limit switches to move the conveyor, 6 limit switches for rack indication, 5 limit switches for lifter indication to the right or left, 2 limit switches for mobile trolly indication, 4 limit switches for lifter indication up or down. Users can control the PLC system via HMI. The results of this tool are PLC programs using CX Programmer and HMI using NB Designer can run well. However, this tool is still not perfect due to some imperfect mechanicals, such as a pallet still rubbing against a pallet that is on the rack when racking or loading

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pelaksanaan Automatic dan Manual Racking memakai PLC CPM2A dan HMI Omron NB5Q

Abstract

Automatic and Manual Goods Storage System is a tool that functions to store goods in a rack that can be run automatically and manually. This tool can move objects into a storage rack using conveyors, push motors and elevators. The number of objects entering or exiting can be displayed on the HMI screen. This system uses 2 DC motors to move the outlet and inlet, 1 DC motor as a lifter to move up and down, 1 DC motor as a mobile trolly drive, 1 DC motor as a lifter to the left and right. This inlet system uses 3 limit switches to move the conveyor, 6 limit switches for rack indication, 5 limit switches for lifter indication to the right or left, 2 limit switches for mobile trolly indication, 4 limit switches for lifter indication up or down. Users can control the PLC system via HMI. The results of this tool are PLC programs using CX Programmer and HMI using NB Designer can run well. However, this tool is still not perfect due to some imperfect mechanicals, such as a pallet still rubbing against a pallet that is on the rack when racking or loading

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pelaksanaan Automatic dan Manual Racking memakai PLC CPM2A dan HMI Omron NB5Q

Abstract

Automatic and Manual Goods Storage System is a tool that functions to store goods in a rack that can be run automatically and manually. This tool can move objects into a storage rack using conveyors, push motors and elevators. The number of objects entering or exiting can be displayed on the HMI screen. This system uses 2 DC motors to move the outlet and inlet, 1 DC motor as a lifter to move up and down, 1 DC motor as a mobile trolly drive, 1 DC motor as a lifter to the left and right. This inlet system uses 3 limit switches to move the conveyor, 6 limit switches for rack indication, 5 limit switches for lifter indication to the right or left, 2 limit switches for mobile trolly indication, 4 limit switches for lifter indication up or down. Users can control the PLC system via HMI. The results of this tool are PLC programs using CX Programmer and HMI using NB Designer can run well. However, this tool is still not perfect due to some imperfect mechanicals, such as a pallet still rubbing against a pallet that is on the rack when racking or loading

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM SEBAGAI UPAYA MENGURANGI BIAYA ENERGI LISTRIK

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang semakin besar, menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas umum, salah satunya adalah sarana dan prasarana jalan yang memadai.Banyaknya angka kejahatan maupun kecelakaan lalu lintas di jalan, sebagian disebabkan karena kurangnya pencahayaan pada jalan yang kurang memadai.

Kurangnya pencahayaan ini disebabkan oleh pengaturan jumlah penerangan yang kurang sesuai dengan standar yang berlaku Selain  itu, pengaturan penerangan jalan serta banyaknya pemasangan lampu penerangan jalan yang dipasang tanpa ijin oleh masyarakat menyebabkan semakin besarnya biaya penerangan jalan umum yang dibebankan pada pemerintah daerah setempat, karena kebanyakan lampu-lampu tersebut tidak mempunyai meter unutk menghitung konsumsi dayanya. Dengan metode mengoptimalkan penerangan jalan yang memenuhi kebutuhan kelas jalan sesuai kebutuhan, maka selain dapat mengurangi beban pengeluaran pemerintah daerah dalam tagihan penerangan jalan. Dari hasil pengujian program perhitungan didapatkan program penataan lampu penerangan jalan dengan menggunakan Kwh Meter akan menghasilkan biaya energi lebih rendah dari pada tanpa menggunakan Kwh Meter

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM SEBAGAI UPAYA MENGURANGI BIAYA ENERGI LISTRIK

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang semakin besar, menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas umum, salah satunya adalah sarana dan prasarana jalan yang memadai.Banyaknya angka kejahatan maupun kecelakaan lalu lintas di jalan, sebagian disebabkan karena kurangnya pencahayaan pada jalan yang kurang memadai.

Kurangnya pencahayaan ini disebabkan oleh pengaturan jumlah penerangan yang kurang sesuai dengan standar yang berlaku Selain  itu, pengaturan penerangan jalan serta banyaknya pemasangan lampu penerangan jalan yang dipasang tanpa ijin oleh masyarakat menyebabkan semakin besarnya biaya penerangan jalan umum yang dibebankan pada pemerintah daerah setempat, karena kebanyakan lampu-lampu tersebut tidak mempunyai meter unutk menghitung konsumsi dayanya. Dengan metode mengoptimalkan penerangan jalan yang memenuhi kebutuhan kelas jalan sesuai kebutuhan, maka selain dapat mengurangi beban pengeluaran pemerintah daerah dalam tagihan penerangan jalan. Dari hasil pengujian program perhitungan didapatkan program penataan lampu penerangan jalan dengan menggunakan Kwh Meter akan menghasilkan biaya energi lebih rendah dari pada tanpa menggunakan Kwh Meter

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

PENATAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM SEBAGAI UPAYA MENGURANGI BIAYA ENERGI LISTRIK

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang semakin besar, menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas umum, salah satunya adalah sarana dan prasarana jalan yang memadai.Banyaknya angka kejahatan maupun kecelakaan lalu lintas di jalan, sebagian disebabkan karena kurangnya pencahayaan pada jalan yang kurang memadai.

Kurangnya pencahayaan ini disebabkan oleh pengaturan jumlah penerangan yang kurang sesuai dengan standar yang berlaku Selain  itu, pengaturan penerangan jalan serta banyaknya pemasangan lampu penerangan jalan yang dipasang tanpa ijin oleh masyarakat menyebabkan semakin besarnya biaya penerangan jalan umum yang dibebankan pada pemerintah daerah setempat, karena kebanyakan lampu-lampu tersebut tidak mempunyai meter unutk menghitung konsumsi dayanya. Dengan metode mengoptimalkan penerangan jalan yang memenuhi kebutuhan kelas jalan sesuai kebutuhan, maka selain dapat mengurangi beban pengeluaran pemerintah daerah dalam tagihan penerangan jalan. Dari hasil pengujian program perhitungan didapatkan program penataan lampu penerangan jalan dengan menggunakan Kwh Meter akan menghasilkan biaya energi lebih rendah dari pada tanpa menggunakan Kwh Meter

Download: Fullpaper