Categories
Uncategorized

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Korea Selatan: Pembelajaran Bagi Indonesia

Abstract

Dewasa ini  penggunaan energi nuklir di dunia telah mencapai 441 buah dengan kapasitas  382.9 GWe, porsi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia mencapai 11% dari total energi keseluruhan. Untuk Asia saja telah beroperasi 109 buah PLTN di 5 negara, yaitu Jepang, Korea Selatan, China, India, dan Pakistan. Dalam makalah ini pembahasan ditikberatkan pada pengembangan PLTN di Korea Selatan. Korea Selatan termasuk negara yang  sangat berhasil dalam melaksanakan program pengembangan energi nuklir dengan pembangunan PLTN. Korea Selatan melaksanakan program nuklir secara ambisius sejalan dengan kebijakan industrialisasi nasional, dan mempunyai komitmen yang kuat   terhadap pengembangan nuklir sebagai bagian integral dari kebijakan negara untuk mengurangi pengaruh eksternal dan mulai terbatasnya energi fosil. Untuk merealisasikan bertambahnya permintaan kebutuhan energi dan listrik serta perlunya mendukung pembangunan sosial ekonomi, Indonesia  perlu belajar dari pengembangan PLTN di Korea Selatan. Dari pembahasan dapat diketahui pembelajaran untuk mencukupkan kebutuhan energi di Indonesia melalui pembangunan PLTN. Diperlukan kebijakan nasional energi yang tegas berwibawa dan didukung oleh semua pihak, pembagian tanggung jawab dan wewenang dari instansi yang terakait dalam pembangunan PLTN, pemilihan jenis PLTN, program transfer teknologi, dan standardisasi PLTN.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Korea Selatan: Pembelajaran Bagi Indonesia

Abstract

Dewasa ini  penggunaan energi nuklir di dunia telah mencapai 441 buah dengan kapasitas  382.9 GWe, porsi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia mencapai 11% dari total energi keseluruhan. Untuk Asia saja telah beroperasi 109 buah PLTN di 5 negara, yaitu Jepang, Korea Selatan, China, India, dan Pakistan. Dalam makalah ini pembahasan ditikberatkan pada pengembangan PLTN di Korea Selatan. Korea Selatan termasuk negara yang  sangat berhasil dalam melaksanakan program pengembangan energi nuklir dengan pembangunan PLTN. Korea Selatan melaksanakan program nuklir secara ambisius sejalan dengan kebijakan industrialisasi nasional, dan mempunyai komitmen yang kuat   terhadap pengembangan nuklir sebagai bagian integral dari kebijakan negara untuk mengurangi pengaruh eksternal dan mulai terbatasnya energi fosil. Untuk merealisasikan bertambahnya permintaan kebutuhan energi dan listrik serta perlunya mendukung pembangunan sosial ekonomi, Indonesia  perlu belajar dari pengembangan PLTN di Korea Selatan. Dari pembahasan dapat diketahui pembelajaran untuk mencukupkan kebutuhan energi di Indonesia melalui pembangunan PLTN. Diperlukan kebijakan nasional energi yang tegas berwibawa dan didukung oleh semua pihak, pembagian tanggung jawab dan wewenang dari instansi yang terakait dalam pembangunan PLTN, pemilihan jenis PLTN, program transfer teknologi, dan standardisasi PLTN.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Korea Selatan: Pembelajaran Bagi Indonesia

Abstract

Dewasa ini  penggunaan energi nuklir di dunia telah mencapai 441 buah dengan kapasitas  382.9 GWe, porsi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia mencapai 11% dari total energi keseluruhan. Untuk Asia saja telah beroperasi 109 buah PLTN di 5 negara, yaitu Jepang, Korea Selatan, China, India, dan Pakistan. Dalam makalah ini pembahasan ditikberatkan pada pengembangan PLTN di Korea Selatan. Korea Selatan termasuk negara yang  sangat berhasil dalam melaksanakan program pengembangan energi nuklir dengan pembangunan PLTN. Korea Selatan melaksanakan program nuklir secara ambisius sejalan dengan kebijakan industrialisasi nasional, dan mempunyai komitmen yang kuat   terhadap pengembangan nuklir sebagai bagian integral dari kebijakan negara untuk mengurangi pengaruh eksternal dan mulai terbatasnya energi fosil. Untuk merealisasikan bertambahnya permintaan kebutuhan energi dan listrik serta perlunya mendukung pembangunan sosial ekonomi, Indonesia  perlu belajar dari pengembangan PLTN di Korea Selatan. Dari pembahasan dapat diketahui pembelajaran untuk mencukupkan kebutuhan energi di Indonesia melalui pembangunan PLTN. Diperlukan kebijakan nasional energi yang tegas berwibawa dan didukung oleh semua pihak, pembagian tanggung jawab dan wewenang dari instansi yang terakait dalam pembangunan PLTN, pemilihan jenis PLTN, program transfer teknologi, dan standardisasi PLTN.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Potensi Batubara Sebagai Sumber Energi Alternatif Untuk Pengembangan Industri Logam

Abstract

Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaanya cukup melimpah di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, potensi tambang batubara sebesar 161 miliar ton di Indonesia, 53 persen berada di Pulau Sumatera dan hanya 47 persen berada di Pulau Kalimantan. Dewasa ini, pemanfaatan sumber energi batubara juga semakin meningkat seiring menurunnya produksi minyak bumi. Batubara  adalah sumber energi terpenting, banyak dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik, dan juga berfungsi sebagai sumber energi pokok untuk industry peleburan logam, semen dan lainnya (metalurgi, tekstil, kertas pulp). Namun demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber energi yang banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon. Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian, semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke batubara. Pada saat ini, pemakaian batubara yang terbanyak adalah pembangkit tenaga listrik, pabrik semen, industri lainnya (metalurgi, tekstil, kertas pulp), dan industri kecil. Hampir separuh konsumsi batubara domestik dipergunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Pemanfaatan batubara juga akan semakin dominan dengan adanya kebijakan energi nasional, dimana porsi batubara dalam energy-mix diharapkan meningkat dari saat ini mencapai 18% menjadi 33% pada tahun 2025. Hal ini mengakibatkan ketergantungan akan sumber energi batubara juga akan semakin meningkat. Batubara yang tersedia didalam negeri dapat dipergunakan sebagai sumber daya energi dan sebagai bahan reduktor di dalam industri logam. Oleh karena itu, perlu dilakukan program pemasyarakatan dan pembudayaan pemanfaatan batubara sebagai alternatif sumber energi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan proses pembuatan kokas, karena merupakan salah satu bahan komoditi penting yang banyak dibutuhkan untuk mendukung pengembangan industri logam. Dengan melihat ketersediaan cadangan batu bara dalam negeri yang potensial serta kebutuhan industri metalurgi yang cukup besar, maka pengembangan industri peleburan logam khususnya bijih besi dengan memanfaatkan batu bara layak untuk dilaksanakan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Analisis Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Gelas Berlapis

Abstract

Komposit serat merupakan jenis komposit yang paling banyak digunakan dalam aplikasi teknik. Dalam penelitian ini komposit dibuat dengan menggunakan serat E-glass. Metode proses produksi yang dipakai adalah dengan sistem hand lay up. Orientasi serat yang dipakai yaitu 00, 900, 00, yang kemudian dilakukan pengujian tarik dan pengujian lengkung, berdasarkan variasi fraksi volume 5,2%, 11,0%, 15,4% untuk setiap lamina komposit. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuai kekuatan mekanis komposit serat E-glass kontinyu. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kuat tarik komposit serat E-glass kontinyu mengalami kenaikan dengan semakin naiknya fraksi volume serat. Besarnya kuat tarik untuk   vf= 5,2% adalah σ = 57 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 59 MPa, dan vf = 15,4% σ = 98 MPa. Kemudian untuk hasil pengujian lengkung diperoleh nilai kekuatanya naik pula dengan semakin besanya fraksi volume serat. Untuk vf= 5,2% adalah σ = 182 MPa, untuk vf = 11,0% adalah σ = 274 MPa, dan vf = 15,4% σ = 290 MPa.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Uji Eksperimental Pengaruh Fresnel Pada Modul Surya10 W Peak Dengan Posisi Sesuai Pergerakan Arah Matahari

Abstract

Sistem sel surya merupakan teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Radiasi matahari yang terpancar terbagi dan menyebar sehingga tidak terfokusknan, serta tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu dibutuhkan metode untuk meningkatkna daya keluaran sel surya. Penggunaan dan pengaturan posisi lensa Fresnel yang tegak lurus dari matahari untuk tiap penyinaran matahari yang akan diserap oleh panel surya, sehingga dapat peningkatan pada arus dan tegangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lensa Fresnel yang digunakan terhadap penyerapan cahaya pada panel surya (solar cell) dan peningkatan nilai pada tegangan serta arus yang dihasilkan. Untuk melakukan uji experimental research (penelitian percobaan) dari pancaran radiasi matahari dengan perhitungan intensitas radiasi (W/m2) yang sebagai input (masukan) akan menghasilkan output (keluaran) berupa arus hungungan singkat (Isc), dan tegangan (Voc). Jika ditinjau dari tegangan dan arus yang diperoleh, panel surya dengan Fresnel mengalami peningkatan tegangan sebesar 124,6% dan arusnya sebesar 109,8% yang dihasilkan.

Download: Fullpaper