Categories Uncategorized Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Abstract Kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembangunan Indonesia sebagai negara agraris. Pembangunan kualitas SDM pertanian erat kaitannya dengan status gizi dan morbiditas penyakit infeksi yang juga berhubungan dengan perilaku gizi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku gizi, status gizi, dan morbiditas penyakit infeksi pada petani dan buruh tani padi perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subyek pada penelitian ini adalah 97 petani dan buruh tani pada perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan teknik sampling cluster random sampling. Pengumpulan data melalui pengukuran antropometri dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar contoh memiliki pengetahuan gizi yang kurang, sikap gizi positif, praktek gizi dan keamanan pangan sedang, status gizi normal berdasarkan IMT dan LLA, dan morbiditas penyakit infeksi yang rendah. Uji Chi-Square menunjukkan pengetahuan gizi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT. Morbiditas penyakit infeksi tidak berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT, tetapi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LLA). Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Abstract Kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembangunan Indonesia sebagai negara agraris. Pembangunan kualitas SDM pertanian erat kaitannya dengan status gizi dan morbiditas penyakit infeksi yang juga berhubungan dengan perilaku gizi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku gizi, status gizi, dan morbiditas penyakit infeksi pada petani dan buruh tani padi perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subyek pada penelitian ini adalah 97 petani dan buruh tani pada perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan teknik sampling cluster random sampling. Pengumpulan data melalui pengukuran antropometri dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar contoh memiliki pengetahuan gizi yang kurang, sikap gizi positif, praktek gizi dan keamanan pangan sedang, status gizi normal berdasarkan IMT dan LLA, dan morbiditas penyakit infeksi yang rendah. Uji Chi-Square menunjukkan pengetahuan gizi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT. Morbiditas penyakit infeksi tidak berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT, tetapi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LLA). Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas Penyakit Infeksi pada Petani dan Buruh Tani Perempuan di Pemalang Abstract Kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembangunan Indonesia sebagai negara agraris. Pembangunan kualitas SDM pertanian erat kaitannya dengan status gizi dan morbiditas penyakit infeksi yang juga berhubungan dengan perilaku gizi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku gizi, status gizi, dan morbiditas penyakit infeksi pada petani dan buruh tani padi perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subyek pada penelitian ini adalah 97 petani dan buruh tani pada perempuan di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan teknik sampling cluster random sampling. Pengumpulan data melalui pengukuran antropometri dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar contoh memiliki pengetahuan gizi yang kurang, sikap gizi positif, praktek gizi dan keamanan pangan sedang, status gizi normal berdasarkan IMT dan LLA, dan morbiditas penyakit infeksi yang rendah. Uji Chi-Square menunjukkan pengetahuan gizi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT. Morbiditas penyakit infeksi tidak berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan IMT, tetapi berhubungan nyata dengan status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LLA). Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Abstract Rubbish sorting is to separate waste types in according to the dissociation nature. In Serang city, especially the State Elementary School in working area Puskesmas Taktakan as being the location TPSA Cilowong Serang City government property still carry out the separation of biodegradable garbage and is not readily biodegradable. This is related with the knowledge and attitudes about less waste sorting. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the knowledge level and attitudes about the waste sorting at the State Elementary School students in the Serang City 2015. The method used is a quasi-experimental. Samples some students at class V SDN Serang City. The first group is the experimental sample is SDN Pereng Cilowong village, and the second group is the experimental sample was SDN Taktakan 1 Serang. Data was analyzed using univariate and bivariate analysis with dependent t test, independent t test, and the correlation test. Based on the research results revealed that the mean of knowledge before the health education intervention = 11.088, mean knowledge after = 12.431. Mean attitude before = 37.363, and the attitude of health education interventions after the mean values obtained 38.902. No statistically significant difference between the average knowledge before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.0001) and second group (p = 0.0001). There are significant differences between the average attitude before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.002) and second group (p = 0.040). The score average students knowledge and attitude who are given health education interventions through the film, is higher than the students knowledge and attitudes who are given health education interventions through leaflets (p = 0.015 and p = 0.048). There is a significant relationship between knowledge and attitude about waste separation (r= 0.524) and p = 0.0001). Suggestions in this research is to be able to select and use the appropriate health education media for students, especially elementary school students who turned out to be more effective to use audio visual media be compared visual media. Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Abstract Rubbish sorting is to separate waste types in according to the dissociation nature. In Serang city, especially the State Elementary School in working area Puskesmas Taktakan as being the location TPSA Cilowong Serang City government property still carry out the separation of biodegradable garbage and is not readily biodegradable. This is related with the knowledge and attitudes about less waste sorting. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the knowledge level and attitudes about the waste sorting at the State Elementary School students in the Serang City 2015. The method used is a quasi-experimental. Samples some students at class V SDN Serang City. The first group is the experimental sample is SDN Pereng Cilowong village, and the second group is the experimental sample was SDN Taktakan 1 Serang. Data was analyzed using univariate and bivariate analysis with dependent t test, independent t test, and the correlation test. Based on the research results revealed that the mean of knowledge before the health education intervention = 11.088, mean knowledge after = 12.431. Mean attitude before = 37.363, and the attitude of health education interventions after the mean values obtained 38.902. No statistically significant difference between the average knowledge before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.0001) and second group (p = 0.0001). There are significant differences between the average attitude before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.002) and second group (p = 0.040). The score average students knowledge and attitude who are given health education interventions through the film, is higher than the students knowledge and attitudes who are given health education interventions through leaflets (p = 0.015 and p = 0.048). There is a significant relationship between knowledge and attitude about waste separation (r= 0.524) and p = 0.0001). Suggestions in this research is to be able to select and use the appropriate health education media for students, especially elementary school students who turned out to be more effective to use audio visual media be compared visual media. Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pemilahan Sampah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Serang Tahun 2015 Abstract Rubbish sorting is to separate waste types in according to the dissociation nature. In Serang city, especially the State Elementary School in working area Puskesmas Taktakan as being the location TPSA Cilowong Serang City government property still carry out the separation of biodegradable garbage and is not readily biodegradable. This is related with the knowledge and attitudes about less waste sorting. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the knowledge level and attitudes about the waste sorting at the State Elementary School students in the Serang City 2015. The method used is a quasi-experimental. Samples some students at class V SDN Serang City. The first group is the experimental sample is SDN Pereng Cilowong village, and the second group is the experimental sample was SDN Taktakan 1 Serang. Data was analyzed using univariate and bivariate analysis with dependent t test, independent t test, and the correlation test. Based on the research results revealed that the mean of knowledge before the health education intervention = 11.088, mean knowledge after = 12.431. Mean attitude before = 37.363, and the attitude of health education interventions after the mean values obtained 38.902. No statistically significant difference between the average knowledge before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.0001) and second group (p = 0.0001). There are significant differences between the average attitude before and after the health education intervention in the experimental first group (p = 0.002) and second group (p = 0.040). The score average students knowledge and attitude who are given health education interventions through the film, is higher than the students knowledge and attitudes who are given health education interventions through leaflets (p = 0.015 and p = 0.048). There is a significant relationship between knowledge and attitude about waste separation (r= 0.524) and p = 0.0001). Suggestions in this research is to be able to select and use the appropriate health education media for students, especially elementary school students who turned out to be more effective to use audio visual media be compared visual media. Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Abstract Di Indonesia diperkirakan pada tahun 2013 di ada sekitar 60,4 juta orang yang merokok setiap hari. Meskipun faktor-faktor risiko perilaku merokok di kalangan remaja di Indonesia sudah banyak diteliti dalam berbagai survei, namun pengetahuan secara mendalam mengenai peranan niat, norma subyektif, dan lingkungan sosial masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya perilaku merokok di kalangan remaja laki-laki di SMP Master di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan Rapid Assesment Procedure (RAP). Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada 10 orang dan 1 orang informan kunci yang diwawancarai dengan enggunakan teknik Wawancara Mendalam (WM). Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor norma subyektif adalah faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja untuk merokok. Sedangkan iklan rokok adalah faktor yang paling sedikit mempengaruhi remaja untuk merokok. Norma subyektif yang terbentuk dari teman sebaya mereka adalah merokok merupakan identitas remaja ketika nongkrong atau bercengkrama dengan teman bermainnya. Nongkrong tanpa rokok adalah hal yang tabu buat remaja, sehingga dorongan merokok berasal dari teman sebaya, bukan dari dorongan internal, diri sendiri. Edukasi yang membangun keterampilan hidup (life skill) remaja belum didapatkan oleh informan Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Abstract Di Indonesia diperkirakan pada tahun 2013 di ada sekitar 60,4 juta orang yang merokok setiap hari. Meskipun faktor-faktor risiko perilaku merokok di kalangan remaja di Indonesia sudah banyak diteliti dalam berbagai survei, namun pengetahuan secara mendalam mengenai peranan niat, norma subyektif, dan lingkungan sosial masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya perilaku merokok di kalangan remaja laki-laki di SMP Master di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan Rapid Assesment Procedure (RAP). Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada 10 orang dan 1 orang informan kunci yang diwawancarai dengan enggunakan teknik Wawancara Mendalam (WM). Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor norma subyektif adalah faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja untuk merokok. Sedangkan iklan rokok adalah faktor yang paling sedikit mempengaruhi remaja untuk merokok. Norma subyektif yang terbentuk dari teman sebaya mereka adalah merokok merupakan identitas remaja ketika nongkrong atau bercengkrama dengan teman bermainnya. Nongkrong tanpa rokok adalah hal yang tabu buat remaja, sehingga dorongan merokok berasal dari teman sebaya, bukan dari dorongan internal, diri sendiri. Edukasi yang membangun keterampilan hidup (life skill) remaja belum didapatkan oleh informan Download: Fullpaper
Categories Uncategorized Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on Perilaku Merokok Remaja Laki-laki Siswa SMP Swasta di Depok Abstract Di Indonesia diperkirakan pada tahun 2013 di ada sekitar 60,4 juta orang yang merokok setiap hari. Meskipun faktor-faktor risiko perilaku merokok di kalangan remaja di Indonesia sudah banyak diteliti dalam berbagai survei, namun pengetahuan secara mendalam mengenai peranan niat, norma subyektif, dan lingkungan sosial masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya perilaku merokok di kalangan remaja laki-laki di SMP Master di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan Rapid Assesment Procedure (RAP). Informan yang terlibat dalam penelitian ini ada 10 orang dan 1 orang informan kunci yang diwawancarai dengan enggunakan teknik Wawancara Mendalam (WM). Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor norma subyektif adalah faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja untuk merokok. Sedangkan iklan rokok adalah faktor yang paling sedikit mempengaruhi remaja untuk merokok. Norma subyektif yang terbentuk dari teman sebaya mereka adalah merokok merupakan identitas remaja ketika nongkrong atau bercengkrama dengan teman bermainnya. Nongkrong tanpa rokok adalah hal yang tabu buat remaja, sehingga dorongan merokok berasal dari teman sebaya, bukan dari dorongan internal, diri sendiri. Edukasi yang membangun keterampilan hidup (life skill) remaja belum didapatkan oleh informan Download: Fullpaper
Categories Uncategorized The Barriers in Implementing Electronic Prescribing in The Health Care: a Systematic Review Post author By Jalbar Post date December 10, 2020 No Comments on The Barriers in Implementing Electronic Prescribing in The Health Care: a Systematic Review Abstract Medication error remain extremely common, and the health care system can do much more to prevent it. Electronic prescribing is increasingly being viewed by health care stakeholders as an important step toward improved medication safety, better management of medication costs, increased practice efficiency, and improved health care quality. However, the adoption of e-prescribing has been difficult to attain owing to numerous barriers throughout the industry. Even with all the benefits of e-prescribing, many providers and pharmacists remained hesitant about completely adopting an e-prescribing system. The main purpose of this study was to explore and to assess the barriers of electronic prescribing implementation. The methodology for this study followed the basic principles of a systematic review with PRISMA methode retrieved from online database PubMed using a keyword “barriers” OR “obstacles” AND “electronic prescribing” OR “electronic prescription” AND “implementation”. Finally 6 documents were selected by full text inclucion and assessed for eligibility. The result of the study are inefficiency, the low uptake of the physicians, the cost of implementing the electronic prescription, system errors and the privacy and legacy. The conclusion from the studies should that electronic prescribing implementation barriers those we divided into 2 groups : the user factors and the system factors of the electronic prescription. Vendors or the consultants to facilitate more adequately the adoption of e-prescribing by giving the physicians the free trial and provide evaluation and improvement according to the physicians’ needs for the features in the e-prescription. Download: Fullpaper