Categories
Uncategorized

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tindakan Pencegahan Gangguan Fungsional Pernapasan pada UMKM Pengrajin Mebel

Abstract

ABSTRAK

Industri mebel khususnya pada tahapan produksi mebel mempunyai risiko terhadap kesehatan pekerja yang cukup besar berupa debu kayu yang merupakan partikulat dapat menyebabkan gangguan fungsional saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap tindakan pencegahan gangguan fungsional pernapasan pada pengrajin UMKM Mebel di Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Jakarta Timur dengan fokus penelitian terhadap pekerja di sektor informal yaitu UMKM pengrajin mebel dengan variabel independent yang diteliti adalah variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel karakteristik (umur, masa kerja, pendidikan) dan variabel dependen yaitu variabel tindakan pencegahan gangguan fungsional pernapasan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, alat pengumpulan data  penelitian menggunakan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan variabel yang akan diteliti dan Pengambilan sampel dengan teknik proposional random sampling berdasarkan wilayah Kecamatan yang ada di Jakarta Timur dengan jumlah sampel yang didapat 107 pengrajin pada UMKM mebel. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian univariat dan bivariat didapatkan variabel tindakan pencegahan gangguan fungsional pernapasan yang dilakukan pengrajin UMKM mebel adalah baik, yaitu sebanyak 63 orang (58,9%), variabel pengetahuan pengrajin UMKM mebel adalah tinggi, yaitu sebanyak 78 orang (72,9%) dengan p value 0,014, variabel sikap pengrajin UMKM mebel adalah positif, yaitu sebanyak 57 orang (53,3%) dengan p value 0,019, variabel umur pengrajin UMKM mebel adalah > 31 tahun, yaitu sebanyak 55 orang (51,4%) dengan p value 0,220, variabel masa kerja pengrajin UMKM mebel adalah > 5 tahun dengan, yaitu sebanyak 62 orang (57,9%) p value 0,999, variabel besar pendidikan pengrajin UMKM mebel adalah pendidikan rendah, yaitu sebanyak 66 orang (61,7%) dengan p value 0,030. Kesimpulan penelitian ini sebagian besar pengrajin UMKM mebel dari segi pengetahuan, sikap, pendidikan dan tindakannya dalam pencegahan gangguan fungsional pernapasan sudah cukup baik.

Kata Kunci: pengetahuan, sikap, pengrajin mebel, tindakan pencegahan gangguan pernapasan.

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Perbedaan Status Gizi dan Pola Jajan Anak Sekolah Dasar di Jakarta Berdasarkan Rutinitas Sarapan

Abstract

ABSTRAK

Sarapan dengan menu bergizi seimbang adalah salah satu pilar gizi seimbang. Namun faktanya masih banyak yang meninggalkan sarapan, termasuk anak sekolah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan siswa sekolah MI Al-Falah Jakarta terhadap status gizi. Metode yang digunakan cross sectional pada 70 orang siswa sekolah MI Al-Falah yang terdiri dari siswa kelas empat dan lima. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran status gizi meliputi berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan timbangan digital dan mikrotoise. Perhitungan IMT/U dilakukan menggunakan software WHO AnthroPlus. Analisis data menggunakan uji beda independent t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value > 0,05), namun terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value = 0,018). Berat badan juga berbeda signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan dengan menu hasil memasak dirumah atau membeli (p value = 0,020). Tidak ada perbedaan frekuensi jajan di sekolah antara siswa yang rutin sarapan ataupun jarang sarapan (p value > 0,05). Kesimpulannya sarapan atau tidak, anak-anak tetap melakukan jajan di sekolah dan melewatkan sarapan mungkin menyebabkan kelebihan berat badan.

Kata kunci : Anak Sekolah, Berat Badan, Jajan, Sarapan, Status Gizi

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Perbedaan Status Gizi dan Pola Jajan Anak Sekolah Dasar di Jakarta Berdasarkan Rutinitas Sarapan

Abstract

ABSTRAK

Sarapan dengan menu bergizi seimbang adalah salah satu pilar gizi seimbang. Namun faktanya masih banyak yang meninggalkan sarapan, termasuk anak sekolah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan siswa sekolah MI Al-Falah Jakarta terhadap status gizi. Metode yang digunakan cross sectional pada 70 orang siswa sekolah MI Al-Falah yang terdiri dari siswa kelas empat dan lima. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran status gizi meliputi berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan timbangan digital dan mikrotoise. Perhitungan IMT/U dilakukan menggunakan software WHO AnthroPlus. Analisis data menggunakan uji beda independent t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value > 0,05), namun terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value = 0,018). Berat badan juga berbeda signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan dengan menu hasil memasak dirumah atau membeli (p value = 0,020). Tidak ada perbedaan frekuensi jajan di sekolah antara siswa yang rutin sarapan ataupun jarang sarapan (p value > 0,05). Kesimpulannya sarapan atau tidak, anak-anak tetap melakukan jajan di sekolah dan melewatkan sarapan mungkin menyebabkan kelebihan berat badan.

Kata kunci : Anak Sekolah, Berat Badan, Jajan, Sarapan, Status Gizi

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Perbedaan Status Gizi dan Pola Jajan Anak Sekolah Dasar di Jakarta Berdasarkan Rutinitas Sarapan

Abstract

ABSTRAK

Sarapan dengan menu bergizi seimbang adalah salah satu pilar gizi seimbang. Namun faktanya masih banyak yang meninggalkan sarapan, termasuk anak sekolah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan siswa sekolah MI Al-Falah Jakarta terhadap status gizi. Metode yang digunakan cross sectional pada 70 orang siswa sekolah MI Al-Falah yang terdiri dari siswa kelas empat dan lima. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran status gizi meliputi berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan timbangan digital dan mikrotoise. Perhitungan IMT/U dilakukan menggunakan software WHO AnthroPlus. Analisis data menggunakan uji beda independent t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value > 0,05), namun terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value = 0,018). Berat badan juga berbeda signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan dengan menu hasil memasak dirumah atau membeli (p value = 0,020). Tidak ada perbedaan frekuensi jajan di sekolah antara siswa yang rutin sarapan ataupun jarang sarapan (p value > 0,05). Kesimpulannya sarapan atau tidak, anak-anak tetap melakukan jajan di sekolah dan melewatkan sarapan mungkin menyebabkan kelebihan berat badan.

Kata kunci : Anak Sekolah, Berat Badan, Jajan, Sarapan, Status Gizi

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Persepsi Perokok Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (Tinjauan Sistematis)

Abstract

ABSTRAK

Rokok menjadi permasalahan yang mengancam kelangsungan hidup generasi di Indonesia. Konsumsi rokok
terus meningkat dari tahun ke tahun dan saat ini Indonesia menduduki peringkat ke tiga dunia dengan jumlah perokok tertinggi setelah China dan India. Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan strategis yang secara bertahap diharapkan mampu menekan jumlah perokok secara signifikan. Pemberlakuan kawasan tanpa rokok (KTR) merupakan salah satu peta jalan pengendalian dampak konsumsi rokok yang diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 tahun 2013. Metode penelitian yang dilakukan adalah systematic review dengan mengambil sumber data pada jurnal portal garuda Ristekdikti yang diunduh pada 2 Januari 2020 sampai dengan 19 Januari 2020. Didapatkan 39 artikel yang sesuai. Setelah dilakukan seleksi dan identifikasi sesuai dengan kriteria inklusi, terdapat 10 artikel yang ditelaah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi perokok terhadap kawasan tanpa rokok cukup baik dan perokok menyetujui pemberlakuan kawasan tanpa rokok. Pemberlakuan kebijakan kawasan tanpa rokok mampu mengendalikan perilaku merokok khususnya di instansi yang memberlakukan kawasan tanpa rokok

Kata kunci : Kawasan Tanpa Rokok, Perilaku Merokok, Bahaya Rokok, Rokok

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Persepsi Perokok Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (Tinjauan Sistematis)

Abstract

ABSTRAK

Rokok menjadi permasalahan yang mengancam kelangsungan hidup generasi di Indonesia. Konsumsi rokok
terus meningkat dari tahun ke tahun dan saat ini Indonesia menduduki peringkat ke tiga dunia dengan jumlah perokok tertinggi setelah China dan India. Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan strategis yang secara bertahap diharapkan mampu menekan jumlah perokok secara signifikan. Pemberlakuan kawasan tanpa rokok (KTR) merupakan salah satu peta jalan pengendalian dampak konsumsi rokok yang diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 tahun 2013. Metode penelitian yang dilakukan adalah systematic review dengan mengambil sumber data pada jurnal portal garuda Ristekdikti yang diunduh pada 2 Januari 2020 sampai dengan 19 Januari 2020. Didapatkan 39 artikel yang sesuai. Setelah dilakukan seleksi dan identifikasi sesuai dengan kriteria inklusi, terdapat 10 artikel yang ditelaah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi perokok terhadap kawasan tanpa rokok cukup baik dan perokok menyetujui pemberlakuan kawasan tanpa rokok. Pemberlakuan kebijakan kawasan tanpa rokok mampu mengendalikan perilaku merokok khususnya di instansi yang memberlakukan kawasan tanpa rokok

Kata kunci : Kawasan Tanpa Rokok, Perilaku Merokok, Bahaya Rokok, Rokok

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang Dewasa di Perkotaan: Tinjauan Sistematis

Abstract

ABSTRAK

Obesitas dapat berdampak pada peningkatan risiko terjadinya penyakit tidak menular hingga penurunan
produktivitas. Obesitas diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wilayah perkotaan memiliki beberapa perbedaan dengan wilayah pedesaan dari berbagai aspek, seperti kegiatan perekonomian maupun gaya hidup yang memungkinkan risiko yang lebih besar untuk terjadinya obesitas dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode systematic review, untuk merangkum hasil penelitian mengenai obesitas di wilayah perkotaan yang dipublikasikan pada sepuluh tahun terakhir. Determinan obesitas pada wilayah perkotaan meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dikelompokkan sebagai perilaku konsumsi dan aktivitas, sikap, serta karakteristik individu. Faktor eksternal terdiri dari dukungan keluarga dan lingkungan sekitar individu.

Kata kunci : Obesitas, Dewasa, Perkotaan

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang Dewasa di Perkotaan: Tinjauan Sistematis

Abstract

ABSTRAK

Obesitas dapat berdampak pada peningkatan risiko terjadinya penyakit tidak menular hingga penurunan
produktivitas. Obesitas diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wilayah perkotaan memiliki beberapa perbedaan dengan wilayah pedesaan dari berbagai aspek, seperti kegiatan perekonomian maupun gaya hidup yang memungkinkan risiko yang lebih besar untuk terjadinya obesitas dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode systematic review, untuk merangkum hasil penelitian mengenai obesitas di wilayah perkotaan yang dipublikasikan pada sepuluh tahun terakhir. Determinan obesitas pada wilayah perkotaan meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dikelompokkan sebagai perilaku konsumsi dan aktivitas, sikap, serta karakteristik individu. Faktor eksternal terdiri dari dukungan keluarga dan lingkungan sekitar individu.

Kata kunci : Obesitas, Dewasa, Perkotaan

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang Dewasa di Perkotaan: Tinjauan Sistematis

Abstract

ABSTRAK

Obesitas dapat berdampak pada peningkatan risiko terjadinya penyakit tidak menular hingga penurunan
produktivitas. Obesitas diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wilayah perkotaan memiliki beberapa perbedaan dengan wilayah pedesaan dari berbagai aspek, seperti kegiatan perekonomian maupun gaya hidup yang memungkinkan risiko yang lebih besar untuk terjadinya obesitas dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode systematic review, untuk merangkum hasil penelitian mengenai obesitas di wilayah perkotaan yang dipublikasikan pada sepuluh tahun terakhir. Determinan obesitas pada wilayah perkotaan meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dikelompokkan sebagai perilaku konsumsi dan aktivitas, sikap, serta karakteristik individu. Faktor eksternal terdiri dari dukungan keluarga dan lingkungan sekitar individu.

Kata kunci : Obesitas, Dewasa, Perkotaan

Download: Fullpaper

Categories
Uncategorized

Determinan Perilaku Sadari Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara

Abstract

ABSTRACT

The prevalence of breast cancer continues to increase by 1.4 per 1,000 population and cause of death number 7 (5.7%) from all causes of death Since 2007-2013 early detection of breast cancer has been carried out by women as many as 644,951 people (1.75%) with the discovery of a lump suspect (tumor) 1682 people or 2.6 per population. Where as SADANIS (Clinical Breast Check) program showed an increase to (57%) to 1,623,913 people from 904,099 at the end of 2014. The purpose of this research is to know Factors related to SADARI Behaviour Young Woman in the early detection efforts of breast cancer in SMA Putra Bangsa Depok Year 2019. By using quantitative research using Cross Sectional design. The data used is primary data with angket filling. The analysis used is univariate analysis and bivariate. Total population of 93 students. Results of sufficient indicate there is a relationship between knowledge, exposure to information, support of parents, perception of seriousness and perception of barriers with SADARI Behaviour (p value < 0.05). Therefore recommended to include health counseling and health programs such as developing SADARI Poster and simulated practice aware to improve the youth’s understanding of it.

Keywords: Breast Cancer, SADARI, Adolescents, and Factors of SADARI.

Download: Fullpaper